Propolis Atasi Kanker Rahim
Tingginya frekuensi berkemih pada malam hari dapat menjadi salah satu penanda serangan kanker rahim
seperti dialami oleh seorang pasien di Bandung. Diagnosis dokter
menyebutkan terdapat kanker berukuran 17 cm x 15 cm bersarang di rahim,
dan pasien tersebut positif terkena kanker stadium III B.
Untuk mengatasi kanker rahim pasien menjalani kemotrapi 3 pekan sekali sebanyak 6 kali masing-masing selama 12 jam. Untuk memperkuat daya tahan tubuh, dokter memberikan vitamin E, vitamin C dan betakaroten. Sealama kemotrapi daya tahan tubuh harus dijaga karena efek kemotrapi akan menurunkan kondisi kesehatan tubuh. Meski demikian itu tak menjamin tubuh kuat, yang terjadi justru sebaliknya, kulitnya menghitam seperti terbakar, tangan kesemutan dan kuku-kuku kelabu keunguan.
Efek lain dari kemotrapi adalah sangat
mual sehingga semua makanan terasa hambar, rambut rontok dan sulit
buang air besar. Setelah paket kemotrapi selesai, pasien rutin
memerikasakan kesehatannya selama 6 bulan sekali. Upaya ketat juga
tidak menjamin kesembuhan, enam bulan setelah operasi kanker muncul
kembali bahkan kanker metastesis alias menjalar ke usus. Terpaksa
kemotrapi kembali dijalani setelah operasi pemotongan usus sepanjang 50
cm.
Kali ini kemotrapi dilakkan seminggu sekali selama 6 kali. Belum juga teratasi, 2 tahun setelah operasi ke 2, kanker ukuran 5 cm x 4 cm lagi-lagi muncul di rahim, posisi kanker di dekat kantong kemih sehingga sulit dijangkau pisau bedah dan dokter tidak dapat mengoperasi. Selain itu operasi dikhawatirkan akan mengganggu saluran kemih dan jalan penyembuhan adalah 18 kali kemoterapi. Namun, pasca kemoterapi pertama kondisi kesehatan anjok dan mengalami pendarahan.
Pasien akhirnya mencoba propolis
dengan dosis 5 tetes propolis setiap hari, dan selama 3 hari dengan
dosis yang tetap 5 tetes. Efek konsumsi propolis badan menjadi lebih
segar, dosis terus ditingkatkan menjadi 10 tetes setiap hari. Melihat
tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, dosisnya pun dinaikkan 5
tetes setiap 5 hari sehingga dosis akhir mencapai 90 tetes pada hari ke
19. Hasilnya, efek buruk kemotrapi mulai berkurang, buang air besar
mulai lancar, nafsu makan muncul lagi sehingga bobot tubuh meningkat
dari 54 kg menjadi 60 kg. Hasil pemerikasaan membuktikan sel kanker
hilang meski belum operasi.
Pemesanan Hubungi :
Eko Indriatno (INDKE0569P)
0859 7415 1010 (XL)0853 5220 1010 (AS)
Pin BB 761A1604