Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV

Sumber: 'http://kesehatan.kompas.com/read/2008/04/08/18062710/Cegah.Kanker.Serviks.dengan.Vaksin.HPV'

SELAIN pap smear, langkah mencegah munculnya kanker serviks pada para wanita adalah dengan
vaksinasi. Kini upaya untuk memerangi permasalahan kanker serviks semakin terbantu dengan hadirnya vaksin Human Papiloma Virus (HPV) yang dikenalkan ke tengah masyarakat.
Vaksinasi HPV sebaiknya dilakukan sejak usia 9-26 tahun baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Karena laki-laki juga cenderung dapat menularkan kanker serviks.

“Sayangnya untuk melakukan vaksin HPV harga yang harus dibayar setiap kali melakukan vaksin sangat mahal sekitar Rp1,3 juta. Tapi harga ini tidak sebanding dengan menderita kanker serviks” ujar dr. Rachmawati di sela-sela Ceramah Ilmiah untuk Masyarakat Awam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di RS Kanker Dharmais Jakarta, Selasa (8/4).

Penyuntikkan Vaksin HPV dilakukan sebanyak 3 kali pada bulan ke 0, ke 2 dan ke 6. Cara kerja dari vaksin ini dengan merangsang antibodi respon kekebalan tubuh terhadap HPV dimana antibodi ditangkap untuk membunuh HPV sehingga virus HPV tidak dapat masuk ke leher rahim (serviks).

Kanker Serviks cenderung muncul pada wanita usia 35-55 tahun (pada saat usia produktif). Namun dapat pula muncul pada perempuan berusia lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah Human Papilloma Virus yaitu sejenis virus yang menyerang manusia dan berpotensi menyebabkan terjadinya komplikasi dan kemandulan.

Perjalanan penyakit ini sangat panjang dengan gejala antara lain terjadinya pendarahan setelah melakukan hubungan intim, pendarahan abnormal (diluar waktu haid), pendarahan sesudah menopause dan kelainan pada vagina (keluarnya cairan kekuniangan, berbau). serta gejala lainnya, yaitu sering terjadi yaitu sakit / nyeri pada pinggul dan kaki.

Beberapa faktor yang dapat mempermudah terinveksi virus HPV yaitu menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 18 tahun), berganti-ganti pasangan seks (pasangan wanita tersebut maupun pasangan suaminya), wanita melahirkan banyak anak, sering menderita infeksi di daerah rahim, dan wanita perokok yang mempunyai resiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

No comments: